Kamis, 15 Oktober 2009

Skripsi Sistem Informasi (S1)

1. Desain Dan Implementasi Sistem Informasi Inventory Control Obat Pada Puskesmas Beji Dengan Visual Basic 6.0

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi saat ini telah banyak membantu manusia dalam mengerjakan pekerjaan mereka sehingga menjadi lebih mudah, cepat dan hasil yang memuaskan. Salah satu teknologi itu adalah komputer. Dalam sebuah instansi saat ini, komputer merupakan sebuah alat atau sarana yang sangat membantu dalam menyelesaikan pekerjaan perusahaan dibidangnya masing-masing. Hal ini tidak dapat dipungkiri lagi, karena dengan menggunakan komputer pekerjaan kantor dapat diselesaikan dengan cepat dan hasil yang sangat memuaskan.
Untuk itu penulis mengajukan sebuah bentuk sistem informasi inventory control pada Puskesmas Beji, yang diharapkan dapat membantu memperlancar kegiatan operasional dengan mengambil judul : “Desain Dan Implementasi Sistem Informasi Inventory Control Obat Pada Puskesmas Beji Dengan Visual Basic 6.0”.

1.2 Rumusan Dan Batasan MasalaH


1.2.1 Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka dapat diperoleh suatu rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana merancang sistem informasi pada bagian persediaan obat yang baik sehingga dapat menghasilkan informasi yang sesuai dengan kebutuhan ?
2. Bagaimana mengimplementasikan perangkat lunak (software) dari desain sistem informasi pada bagian persediaan obat ?


1.2.2 Batasan Masalah
Dalam penyusunan laporan tugas akhir ini penulis memberikan batasan masalah agar permasalahan yang disampaikan menjadi jelas dan terarah. Adapun batasan masalahnya antara lain:
1. Proses Penerimaan dan Pengeluaran Obat,
2. Proses Pengembalian Obat,
3. Laporan Persediaan Obat.

Sumber : www.desain-dan-implementasi-sistem-informasi-inventory-control-obat-pad.htm

2. PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA FUJI IAMGE SERVICE “MAGETAN FOTO”

Latar belakang masalah

Fuji Image Service merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang fotograi. Perusahaan ini menyediakan berbagai macam keperluan konsumen dalam kaitanya dengan bidang fotografi, misalnya film, kamera, album, pigura, dll. Sehari-harinya perusahaan ini masih mencatat setiap transaksi secara manual, tetapi terkadang juga mengguanakan sedikit bantuan software Microsoft exel; yang sebenarnya juga tidak dapat membantu kinerja perusahaan secara maksimal.

Untuk menjawab setiap perusahaan yang dihadapi oleh perusahaan, maka diperlukan suatu system yang terkomputerisasi; sehingga dengan ini diharapkan kinerja perusahaan dapat menjadi lebih efektif dan lebih terkontrol.

Perumusan masalah dan ruang lingkup

Masalah yang ada dalam implementasi :

  • Perubahan system dari manual ke komputerisasi.
  • Data yang dimiliki perusahaan tidak atau kurang lengkap.
  • Belum pernah ada laporan atau juranal akuntansi di perusahaan

Ruang lingkup dibatasi pada :

  • Pembuatan system informasi akuntansi yang meliputi :

a. System penjualan dan pembelian

b. Retur penjualan dan pembelian

c. Proses input, output dan search pada cuci cetak dan foto

d. Hutang dan piutang

e. Stok barang

f. Buku besar

g. Neraca

Sumber : www.viewer.php.htm

3. ANALISA PENGARUH EKUIVALEN NISBAH BAGI HASIL TABUNGAN DAN FREKUENSI PENCARIAN PEMBIAYAAN TERHADAP JUMLAH NASABAH BARU PADA BMT ALKORIMAH (AK-25)

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Pada dekade 70-an mulailah timbul sosok Ekonomi Islam dan Lembaga Keuangan Islam dalam tatanan dunia internasional, kajian ilmiah tentang Sistem Ekonomi Islam marak menjadi bahan diskusi kalangan akademisi diberbagai Universitas Islam, hasil kajian tersebut dalam tataran aplikatif mulai menuai hasilnya dengan didirikan Islamic Development Bank di Jeddah tahun 1975 yang diikuti dengan berdirinya bank-bank Islam dikawasan Timur Tengah. Hal ini bahkan banyak menggiring asumsi masyarakat bahwa Sistem Ekonomi Islam adalah Bank Islam, padahal Sistem Ekonomi Islam mencakup ekonomi makro, mikro, kebijakan moneter, kebijakan fiskal, Fublic Finance, model pembangunan ekonomi dan instrumen-instrumennya.

Keraguan banyak pihak tentang eksistensi Sistem Ekonomi Islam sebagai model alternative sebuah sistem tak terelakan, pandangan beberapa pakar mengatakan Sistem Ekonomi Islam hanyalah akomodasi dari Sistem Kapitalis dan Sosialis nyaring disuarakan, tetapi hal tersebut terbantahkan baik melalui pendekatan historis dan faktual karena dalam kenyataanya, terlepas dari beberapa kesamaan dengan sistem ekonomi lainnya terdapat karakteristis khusus bagi Sistem Ekonomi Islam sebagai landasan bagi terbentuknya suatu sistem yang berorientasi terhadap kesejahteraan masyarakat.

Sistem Ekonomi Islam tidak terlepas dari seluruh sistem ajaran Islam secara integral dan komprehensif. Sehingga prinsip-prinsip dasar ekonomi Islam mengacu pada saripati ajaran Islam. Kesesuaian Sistem tersebut dengan Fitrah manusia tidak ditinggalkan, keselarasan inilah sehingga tidak terjadi benturan-benturan dalam implementasinya, kebebasan berekonomi terkendali menjadi ciri dan Prinsip Sistem Ekonomi Islam, kebebasan memiliki unsur produksi dalam menjalankan roda perekonomian merupakan bagian penting dengan tidak merugikan kepentingan kolektif. Kepentingan individu dibuka lebar, tidak adanya batasan pendapatan bagi seseorang mendorong manusia untuk aktif berkarya dengan segala potensi yang dimilikinya, kecenderungan manusia untuk terus menerus memenuhi kebutuhan pribadinya yang tak terbatas di kendalikan dengan adanya kewajiban setiap individu terhadap masyarakatnya, keseimbangan antara kepentingan individu dan kolektif inilah menjadi pendorong bagi bergeraknya roda perekonomian tanpa merusak Sistem Sosial yang ada.

Konsep tentang Bank Islam adalah relatif baru bagi masyarakat Indonesia, termasuk umat Islam Indonesia. Walaupun para tokoh Islam telah memikirkan konsep dasar bagi Bank Islam yang bebas riba, namun baru pada tahun 1992 Indonesia memiliki sebuah Bank Islam, yaitu Bank Muamalat.

Dalam menjalankan peranannya ditengah-tengah sistem perbankan nasional, Bank Muamalat berdasarkan kepada UU Perbankan No.7 tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No.72 tahun 1992 tentang Bank berdasarkan prinsip Bagi Hasil yang kemudian dijabarkan dalam S.E. BI No.25/4/BPPP tanggal 29 Februari 1993.

Karena dalam kenyataannya praktik sistem Bank Islam ini masih baru adalah wajar bila kurang dimengerti dan dipandang dengan penuh keingintahuan dan keraguan. Namun demikian, Bank Muamalat telah menawarkan hampir semua jenis produk dan pelayanan perbankan, baik berupa produk Funding (Giro Wadiah, Tabungan Mudharabah, Deposito Mudharabah) dan Pembiayaan (Pembiayaan Mudharabah, Bai’Bitsaman Ajil, Al Qadr Hasan) maupun jasa-jasa lainnya seperti jualbeli valuta asing (Al Sharf), pemberian jaminan (Al kafalah), penerbitan LC (Al Wakalah), dan jasa-jasa lain seperti yang dapat diberikan oleh Bank Umum.

Salah satu misi Bank Muamalat adalah ikut berperan dalam pembangunan ekonomi nasional, terutama melalui peningkatan peranan pengusaha muslim dan bertekad untuk bertindak sebagai katalisator dalam mengembangkan Lembaga-Lembaga Keuangan Syariah. Untuk mencapai misi tersebut, telah dilakukan beberapa upaya diantaranya : Bank Muamalat bekerjasama dengan MUI dan ICMI mendirikan Yayasan Inkubasi Usaha Kecil yang pada tahap pertama melalui pengembangan Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) dengan tujuan untuk menjangkau masyarakat Islam lapisan bawah, melalui usaha Simpan Pinjam.

Masalahnya adalah hingga saat ini belum diperoleh data yang memberikan gambaran seberapa besar potensi masyarakat yang menjadi sasaran utama bagi pemasaran produk perbankan Islam tersebut, yang memang memilih Lembaga Keuangan Syariah karena menganggap bunga bank itu riba, mengingat banyaknya nasabah dari Lembaga Keuangan Syariah tesebut yang tidak berbank tunggal. Disamping masalah Bagi Hasil masih perlu dikaji lagi faktor lain yang menjadi daya tarik Lembaga Keuangan Syariah seperti Produk Pembiayaan.

1.2. Batasan Masalah

Dalam skripsi ini penulis hanya akan menyoroti masalah yang berkaitan dengan jumlah nasabah baru sebagai akibat dari daya tarik Lembaga Keuangan Syariah yang diabstraksikan oleh produk yang ditawarkan yaitu produk tabungan dan pembiayaan yang berdasarkan pola Bagi Hasil.

Ekuivalen nisbah bagi hasil tabungan merupakan tingkat Bagi Hasil yang diberikan kepada nasabah penabung yang diabstraksikan dalam persentase (%). Ekuivalen nisbah bagi hasil diberikan setiap bulan kepada nasabah penabung dan ekuivalen dengan tingkat suku bunga pada bank konvensional per bulan.

Adapun tempat penulis mengambil data penelitian adalah pada Lembaga Keuangan Syariah BMT Al Karomah Martapura, sedangkan produk yang akan menjadi objek penelitian adalah Tabungan Wadiah, Pembiayaan Mudharabah, Pembiayaan Murabahah dan Pembiayaan Bai’ Bitsaman Ajil. Produk-produk tersebut merupakan produk andalan yang terdapat pada Lembaga Keuangan Syariah BMT Al Karomah Martapura yang secara langsung menjadi daya tarik orang untuk menjadi nasabah baru.

1.3. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat diambil suatu rumusan masalah dengan maksud akan memperjelas apa yang akan penulis kemukakan yaitu penulis mencoba untuk memberikan diskripsi kuantitatif tentang pengaruh ekuivalen nisbah bagi hasil tabungan dan frekuensi pencairan pembiayaan terhadap jumlah nasabah baru pada BMT Al-Karomah Martapura.

Berdasarkan uraian tersebut, maka perumusan masalah yang akan penulis kemukakan pada skripsi ini adalah :
1.3.1. Apakah ekuivalen nisbah bagi hasil tabungan dan frekuensi pencairan pembiayaan berpengaruh signifikan terhadap jumlah nasabah baru pada BMT Al-Karomah Martapura ?.
1.3.2. Yang mana (ekuivalen nisbah bagi hasil tabungan atau frekuensi pencairan pembiayaan) yang paling dominan pengaruhnya terhadap jumlah nasabah baru pada BMT Al-Karomah Martapura ?.

Sumber : www.analisis-pengaruh-ekuivalen-nisbah-bagi.html

4. SISTEM KOMPUTERISASI AKUNTANSI DAN ANALISA LAPORAN KEUANGAN PADA PT.BATAM SAMUDRA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Judul

Sistem komputerisasi akuntansi merupakan suatu dampak perkembangan ilmu dan teknologi, dimana pencatatan akuntansi secara manual kini digantikan oleh komputer, hal ini tentunya memberikan dampak yang positif dan dampak negatif bagi perusahaan dan sumber daya manusia, yaitu pekerjaan akuntansi menjadi lebih mudah dan cepat serta dapat meminimalisasi kesalahan dalam menyusun laporan keuangan, disisi lain membawa dampak negatif yaitu terjadinya pengurangan tenaga kerja

Laporan Keuangan merupakan proses akhir dari seluruh transaksi yang terjadi pada suatu perusahaan selama periode akuntansi tertentu. Pada umumnya laporan keuangan dibagi atas 3 bagian yakni; 1). Laporan laba-rugi, 2). Laporan Perubahan Modal atau Laporan Laba Ditahan, dan 3). Neraca. Didalam menyusun laporan keuangan ini, diperlukan bukti transaksi dari setiap departemen yang ada di dalam perusahaan, dimana transaksi itu akan dicatat kedalam jurnal umum, setelah itu dikelompokkan ke dalam buku besar disamping membuat jurnal penyesuaian, proses selanjutnya memasukkan perkiraan-perkiraan yang ada pada buku besar kedalam neraca lajur, sehingga akan diperoleh laporan keuangan.

Dengan melihat dan memahami laporan keuangan, kita bisa mengetahui bagaimana kondisi dan keadaan suatu perusahaan, yang tentunya tidak semua orang bisa mengetahuinya. Hal ini akan menjadi nilai tambah bagi seseorang yang mampu menganalisa laporan keuangan khusunya di dalam mencari pekerjaan, dengan kata lain kemampuan itu akan dicari dan sangat dibutuhkan oleh setiap perusahaan. Lantas langkah apa yang akan diambil untuk dapat memiliki kemampuan seperti itu, tentunya dengan mempelajari dan membahas lebih dalam tentang materi laporan keuangan.

PT. Batam Samudera adalah salah satu perusahaan di kota Batam yang bergerak dibidang jasa logistik atau pengiriman, di dalam menjalankan operasional usahanya, PT. Batam Samudera mampu berorientasi ke seluruh penjuru nusantara bahkan ke penjuru dunia, sehingga di dalam melakukan transaksi tidak jarang pelanggan menggunakan pembayaran dengan mata uang asing, hal ini akan memberikan pengaruh yang cukup besar disaat menyajikan laporan keuangan.
Setelah Penulis melakukan pengumpulan data, yaitu dengan melakukan wawancara dengan pihak perusahaaan pada departemen keuangan, dan mengambil data yang berhubungan dengan keuangan, penulis mencoba mempelajari dan memahaminya, selanjutnya penulis mengemukakan beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan keuangan pada PT. Batam Samudera sebagai berikut ;
1. Bagaimana sistem komputerisasi akuntansi yang diterapkan oleh PT. Batam Samudera
2. Bagaimana kemampuan PT. Batam Samudera di dalam melakukan pengendalian internal dan eksternal
3. Bagaimana kemampuan PT. Batam Samudera dalam menghadapi kondisi perekonomian yang sedang memburuk
4. Sejauh mana kesanggupan PT. Batam Samudera di dalam menangani masalah Hutang-Piutang perusahaannya
5. Bagaimana tingkat efisiensi kinerja perusahaan bila dilihat dari laporan keuangan dari suatu periode ke periode berikutnya
6. Apakah laporan keuangan yang disajikan oleh PT. Batam Samudera sudah sesuai dengan Prinsip Akuntansi Indonesia
7. Bagaimana pengaruh analisa laporan keuangan dengan pengambilan keputusan pada PT. Batam Samudera

Disamping itu, masih ada pertanyaan lain yang tidak dituangkan oleh penulis, dan untuk menemukan jawaban dari pertanyaan itulah penulis membuat sebuah laporan penelitian dengan judul “ SISTEM KOMPUTERISASI AKUNTANSI DAN ANALISA LAPORAN KEUANGAN PADA PT. BATAM SAMUDERA “

1.2 Identifikasi Masalah

Dengan mengamati, memahami dan menganalisa data-data yang diperoleh dari tempat diadakan penelitian, maka penulis mengidentifikasi masalah-masalah yang ditemukan sebagai berikut :
a. Bagaimana kemampuan PT. Batam Samudera di dalam menangani masalah hutang-piutang yang terjadi di dalam kegiatan operasional usahanya ?
b. Kebijakan apa yang dilakukan oleh PT. Batam Samudera di dalam memanfaatkan investasi yang ada ?
c. Sejauh mana pengendalian internal dan eksternal yang dilakukan oleh PT. Batam Samudera di dalam memperoleh laba ?
d. Bagaimana trend kinerja PT. Batam Samudera dari suatu periode ke periode akuntansi selanjutnya ?
e. Apakah Laporan keuangan yang disajikan oleh PT. Batam Samudera sesuai dengan Prinsip Akuntansi Indonesia ?
f. Bagaimana kemampuan PT. Batam Samudera untuk bertahan pada saat keadaan perekonomian memburuk ?

1.3 Batasan Masalah

Sehubungan dengan keterbatasan yang dimiliki oleh penulis, baik dari segi waktu, pemikiran dan biaya, maka laporan penelitian ini dibatasi pada pembahasan laporan keuangan PT. Batam Samudera, dengan menggunakan laporan keuangan dalam dua periode akuntansi yakni laporan keuangan tahun 2005 dan tahun 2006. Adapun batasan masalah yang terdiri dari :
a. Perbandingan sistem komputerisasi akuntansi antara aplikasi SOFI Accounting dengan aplikasi MYOB Accounting di dalam menyusun laporan keuangan PT. Batam Samudera
b. Kemampuan PT. Batam Samudera sehubungan dengan analisa laporan keuangan pada neraca dan hubungannya dengan pengambilan keputusan
c. Kemampuan PT. Batam Samudera sehubungan dengan analisa laporan laba-rugi
d. Trend kinerja PT. Batam Samudera dari suatu periode ke periode akuntansi selanjutnya

1.4 Perumusan Masalah

Setelah mengidentifikasi dan membuat batasan terhadap permasalahan yang telah dikemukakan di atas, selanjutnya penulis akan merumuskan masalah-masalah yang akan dikupas tuntas sebagai berikut :
a. Bagaimana perbandingan sistem komputerisasi akuntansi antara aplikasi SOFI Accounting dengan aplikasi MYOB Accounting di dalam menyusun laporan keuangan PT. Batam Samudera ?
b. Sejauh mana kemampuan PT. Batam Samudera sehubungan dengan analisa laporan keuangan pada neraca dan hubungannya dengan pengambilan keputusan ?
c. Sejauh mana kemampuan PT. Batam Samudera sehubungan dengan analisa laporan laba-rugi ?
d. Bagaimana trend kinerja PT. Batam Samudera dari suatu periode ke periode akuntansi selanjutnya ?

5. PERANCANGAN SISTEM PENJUALAN ONLINE

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang masalah

Dewasa ini, teknologi internet semakin berkembang pesat. Perkembangan tersebut dapat kita lihat dengan semakin banyaknya user yang menggunakan fasilitas internet tidak hanya untuk mendapatkan berita-berita terbaru, informasi yang dibutuhkan dan untuk berhubungan dengan orang lain di dunia maya tetapi internet juga digunakan sebagai media perdagangan antara perusahaan maupun badan usaha dengan konsumennya. Perdagangan diatas teknologi internet atau E-Commerce (Electronic Commerce) memberikan peluang pasar yang sangat besar. Hal ini sangatlah sayang jika dilewatkan. Terutama bagi perusahaan atau badan usaha yang memiliki keinginan untuk memasarkan (menjual) produknya secara global, tidak hanya dalam satu wilayah tertentu. Transaksi yang masih dilakukan secara manual yaitu dilakukan melalui telepon atau datang langsung ke toko yang telah ditunjuk, tentunya cara ini cukup menghambat pembeli/konsumen yang berada di luar negeri. Menjual produk secara on-line akan mendatangkan laba yang lebih besar dibandingkan menjual produk menggunakan metode/cara biasa seperti melalui telepon, fax ataupun langsung datang ke lokasi penjualan.

1.2. Identifikasi masalah

Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan menurut paper yang telah saya kaji, telah di paparkan bahwa sistem manual memiliki kekurangan seperti lambannya dalam pembuatan laporan, menghambat konsumen dalam pemesanan barang, sehingga sistem manual ini tidak efektif dan efisien dalam menunjang kinerja perusahaan.


1.3. Batasan masalah

Mengingat luasnya cakupan bahasan penjualan, maka penulis akan membuat batasan terhadap masalah tersebut agar penulisan ini terfokus pada masalah yang diangkat menjadi judul paper ini. Karena alasan tersebut diatas maka penulis membatasi penulisan paper ini hanya pada pemakaian aplikasi web site toko on-line oleh user, yang meliputi halaman pilihan kategori produk, halaman katalog produk, halaman check-out (pembayaran), halaman registrasi anggota, layanan informasi, dan pembuatan laporan oleh admin.

1 komentar: